28 January 2010

.::.~saKiT iTu KiFaRaH~.::.


Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan :

"Tuhan kami ialah Allah" kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka,

maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan:

"Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih

dan gembirakanlah mereka dengan jannah (syurga)

yang telah dijanjikan Allah kepadamu."
(Surah 41, Al-Fussilat : Ayat 30)



Kadang-kadang ujian datang melanda. Kita harus sabar. Mungkin ada dosa yg Allah belum ampunkan. Maka kita akan menerima kifarahnya. Sakit itu kifarah dosa. Tak kira la demam ke, atau apa saja. Sudah beberapa hari ana x sihat.segala kerja buat macam xrasa apa2 jer.Alhmdulillah,kuliah berjalan seperti biasa dan ana kena kuatkan semangat,xboley nk layan sakit nie..selesema nie macam taw2 jer yang dah lama ana x demam dan x kena selesema..malam tadi ana rasa sgt2 terharu..knape????

Hurm…sbb sahabat ana datang bawak nasi air kt ana..Ya ALLAH,terharu nya…kepada sahabat ana,syukran sbb tolong ana dan ambik berat sal ana..maaf sbb ana menyusahkan kalian…kepada farhana dan syuhada terima ksh ana ucapkan…

Kalian adalah sahabat terbaik ana…moga ukhwah yg terbina ini akan sentiasa mekar berkembang dan mewangi…ana saying kalian kerana ALLAH..paling bez,diorng sndiri yg buat nasi air 2..heheheh..

Bez btol,tapi deria rasa ana x kuat sgt..x rasa apa2..maen agak jer,,tp ana yakin yg nasik air 2 mmg sedap..dlm keadaan x sht begini,ana rindu sgt2 dgn pelukan mama ana..ma,,rindu nyer kat ma…kesian betol kt mama ana,yer la waktu ma ana col suara ana semacam jer..nak cakap xde pape kang takut ma ana makin risau lak..cakap la demam ckit,selalu jer sihat…hehhe..tiap detik ma col tnye dah mkn ubt blom,ana jwb blom..ana nie fobia sbnrnya gn ubat,,bkan nak jual mhal.tapi ubat nie yg xnak kwan gan ana..insyaALLAH,2 3 hari lagi sembuh la..



“Tidaklah orang Muslim ditimpa cubaan berupa penyakit atau lainnya, melainkan Allah menggugurkan keburukannya, sebagaimana pohon yang menggugurkan daunnya.”

(HR. Bukhari-Muslim)



SETIAP orang pasti pernah mengalami sakit. Rasulullah SAW sendiri mengalami sakit demam berat. Namun begitu Nabi tetap sabar dan tabah. Beliau mengatakan kepada Ibnu Mas’ud ra, bahwa penyakit yang datang ke dalam tubuh seorang Muslim itu dapat menggugurkan dosa sebagaimana pohon yang menggugurkan daunnya.

Dalam waktu lain, Rasulullah menjenguk Salman al-Fahrisi yang tengah berbaring sakit. Rasulullah bersabda. “Sesungguhnya ada tiga pahala yang menjadi kepunyaanmu dikala sakit. Engkau sedang mendapat peringatan dari Allah SWT, doamu dikabulkan-Nya, dan penyakit yang menimpamu akan menghapuskan dosa-dosamu.”

Rasulullah pun melarang untuk mencela penyakit. Ketika Ummu Saib sakit demam dan mencela penyakit yang menimpanya, Nabi bersabda. “Janganlah kamu mencela demam. Karena sesungguhnya demam itu menikis kesalahan anak cucu Adam sebagaimana bara api mengikis keburukan besi.”


~wallahu'alam~

26 January 2010

.::.~diRiku MiLik Mu~.::.









"قم يا فلان فأذن أنه لا يدخل الجنة الا مؤمن"

"ان الله يؤيد الدين برجل فاجر"

Oh you stand up! say it together

None enters paradise save a true believer

Allah shall support this religion

With a sinful man with a wicked man

Some people see barriers

In classes and in colours

Some people are wiser

But some believe they are hollier

Feel the heart of everyone

See through our differences

You and I have the power

Think good of one another

So stand up and take our places

And do what we do better

Spend sometime to know ourselves

Help the other


Bersahabat kerana Allah,

Jihadku kerana Allah,

Belajarku kerana Allah,

Air mataku hanya untukMu Allah....

OLEH ITU, CINTAKU HANYA UNTUKMU YA ALLAH!!!!!

Kerana diriku adalah milikMU....








17 January 2010

.::.~aiR maTa RASULULLAH SAW~.::.














(Ya Rasulullah...)

Kau masih tersenyum mengubat lara

Selindung derita yang kau rasa


Senyuman yang mententeramkan

Setiap insan yang kebimbangan

Hakikatnya, tak tertanggung lagi derita

Di pangkuan isterimu Humaira?

Menunggu saat ketikanya

Diangkat rohmu bertemu Yang Esa

Tangan dicelup di bejana air

Kau sapu di muka mengurangkan pedih

Beralun zikir menutur kasih

Pada umat dan akhirat

Dan tibalah waktu ajal bertamu

Penuh ketenangan jiwamu berlalu

Linangan air mata syahdu

Iringi pemergianmu

Oh sukarnya untuk umat menerima

Bahkan payah untuk Umar mempercaya

Tetapi iman merelakan jua

Bahawa manusia ?kan mati akhirnya

Tak terlafaz kata mengungkap hiba

Gerhanalah seluruh semesta

Walaupun kau telah tiada

Bersemarak cintamu selamanya

Ya Rasulallah

Kau tinggalkan kami warisan yang abadi

Dan bersaksilah sesungguhnya

Kami merinduimu


Assalamualaikum

~ana ingin berkongsi sebuah kisah saat sebelum kewafatan Nabi Muhammad S.A.W,nabi yang kita sayang dan kasihi..sedih dan pilunya hati apabila mengenangkan detik kewafatan nabi..saat itu baginda msh memikirkan tentang kita,tp adakah kita selalu mengingati baginda Rasulullah S.A.W setiap saat??? tidak pom dalam seharian??marilah sama-sama kita baca dan hayati kisah sebelum wafatnya nabi akhir zaman ini,nabi yang amat kita rindui...


Detik-detik Rasulullah SAW Menghadapi Sakaratul Maut Ada sebuah kisah
tentang cinta yang sebenar-benar cinta yang dicontohkan Allah melalui
kehidupan Rasul-Nya. Pagi itu, walaupun langit telah mulai menguning,
burung-burung gurun enggan mengepakkan sayap. Pagi itu, Rasulullah dengan
suara terbatas memberikan kutbah, "Wahai umatku, kita semua ada dalam
kekuasaan Allah dan cinta kasih-Nya.
 
Maka taati dan bertakwalah kepada-Nya. Kuwariskan dua perkara pada kalian,Al
Qur'an dan sunnahku.Barang siapa mencintai sunnahku, bererti mencintai aku
dan kelak orang-orang yang mencintaiku, akan masuk syurga bersama-sama aku."
Khutbah singkat itu diakhiri dengan pandangan mata Rasulullah yang tenang
dan penuh minat menatap sahabatnya satu persatu.
 
Abu Bakar menatap mata itu dengan berkaca-kaca, Umar dadanya naik turun
menahan nafas dan tangisnya.Usman menghela nafas panjang dan Ali menundukkan
kepalanya dalam-dalam. Isyarat itu telah datang, saatnya sudah tiba.
 
"Rasulullah akan meninggalkan kita semua,"keluh hati semua sahabat kala
itu.Manusia tercinta itu, hampir selesai menunaikan tugasnya di dunia.
Tanda-tanda itu semakin kuat, tatkala Ali dan Fadhal dengan cergas menangkap
Rasulullah yang berkeadaan lemah dan goyah ketika turun dari mimbar. Disaat
itu, kalau mampu, seluruh sahabat yang hadir di sana pasti akan menahan
detik-detik berlalu. Matahari kian tinggi, tapi pintu rumah Rasulullah masih
tertutup. Sedang di dalamnya, Rasulullah sedang terbaring lemah dengan keningnya
yang berkeringat dan membasahi pelepah kurma yang menjadi alas tidurnya.
 
Tiba-tiba dari luar pintu terdengar seorang yang berseru mengucapkan salam.
"Bolehkah saya masuk?" tanyanya. Tapi Fatimah tidak mengizinkannya masuk,
"Maafkanlah, ayahku sedang demam," kata Fatimah yang membalikkan badan dan
menutup pintu.Kemudian ia kembali menemani ayahnya yang ternyata sudah membuka mata dan bertanya pada Fatimah,
 
"Siapakah itu wahai anakku?"
 
"Tak tahulah ayahku, orang sepertinya baru sekali ini aku melihatnya," tutur
Fatimah lembut.
 
Lalu, Rasulullah menatap puterinya itu dengan pandangan yang menggetarkan.
Seolah-olah bahagian demi bahagian wajah anaknya itu hendak dikenang.
 
"Ketahuilah, dialah yang menghapuskan kenikmatan sementara, dialah yang
memisahkan pertemuan di dunia.Dialah malakul maut," kata Rasulullah,
 
Fatimah pun menahan ledakkan tangisnya. Malaikat maut datang menghampiri,
tapi Rasulullah menanyakan kenapa Jibril tidak ikut sama menyertainya.
Kemudian dipanggilah Jibril yang sebelumnya sudah bersiap di atas langit
dunia menyambut ruh kekasih Allah dan penghulu dunia ini.
 
"Jibril, jelaskan apa hakku nanti di hadapan Allah?" Tanya Rasululllah
dengan suara yang amat lemah.
 
"Pintu-pintu langit telah terbuka, para malaikat telah menanti ruhmu. Semua
syurga terbuka lebar menanti kedatanganmu," kata Jibril. Tapi itu ternyata tidak membuatkan Rasulullah lega, matanya masih penuh kecemasan.
 
"Engkau tidak senang mendengar khabar ini?" Tanya Jibril lagi.
 
"Khabarkan kepadaku bagaimana nasib umatku kelak?"
 
"Jangan khawatir, wahai Rasul Allah, aku pernah mendengar Allah berfirman
kepadaku:'Kuharamkan syurga bagi siapa saja, kecuali umat Muhammad telah berada di
dalamnya," kata Jibril.
 
Detik-detik semakin  dekat, saatnya Izrail melakukan tugas. Perlahan ruh
Rasulullah ditarik.Nampak seluruh tubuh Rasulullah bersimbah peluh,
urat-urat lehernya menegang.
 
"Jibril, betapa sakit sakaratul maut ini." Perlahan Rasulullah mengaduh.Fatimah
terpejam, Ali yang di sampingnya menunduk semakin dalam dan Jibril memalingkan muka.
 
"Jijikkah kau melihatku, hingga kau palingkan wajahmu Jibril?" Tanya
Rasulullah pada Malaikat  pengantar wahyu itu.
 
"Siapakah yang sanggup, melihat kekasih Allah direnggut ajal," kata Jibril.Sebentar kemudian terdengar Rasulullah memekik, kerana sakit yang tidak tertahankan lagi.
 
"Ya Allah, dahsyat nian maut ini, timpakan saja semua siksa maut inikepadaku, jangan pada umatku."Badan Rasulullah mulai dingin, kaki dan dadanya sudah tidak bergerak lagi.Bibirnya bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu, Ali segera mendekatkan telinganya.
 
"Uushiikum bis shalati, wa maa malakat aimanukum,peliharalah shalat dan peliharalah orang-orang lemah di antaramu."Di luar pintu tangis mulai terdengar bersahutan, sahabat saling berpelukan.Fatimah menutupkan tangan di wajahnya, dan Ali kembali mendekatkan telinganya ke bibir Rasulullah yang mulai kebiruan.
 
"Ummatii, ummatii, ummatiii?" - "Umatku, umatku, umatku"Dan, berakhirlah hidup manusia mulia yang memberi sinaran itu. Kini, mampukah kita mencintai sepertinya? Allahumma sholli 'ala Muhammad wa baarik wa salim 'alaihi
Betapa cintanya Rasulullah kepada kita.Kirimkan kepada sahabat-sahabat muslim lainnya agar timbul kesedaran untuk mencintai Allah dan RasulNya, seperti Allah dan Rasulnya mencintai kita. Kerana sesungguhnya selain daripada itu hanyalah fana belaka.
 

Amin....


semoga setiap detik hati kita x lalai untuk mengingati ALLAH dan RASUL kita ini..sama-samalah kita jaga hati dan iman agar sentisa dlm pengawasan ALLAH..insya ALLAH~


~wallahu'alam~